Pengarang : Julie Nava
Penerbit : PT Lingkar Pena
Tahun Terbit : Mei 2011
Halaman : 330 Halaman
Novel “Musim Gugur Terakhir di Manhattan” karya Julie Nava adalah sa;ah satu novel yang baru-baru ini banyak diminati oleh gadis-gadis khususnya mahasiswa.
Julie Nava atau Yuli Hastadewi adalah seorang penulis muda yang kini menetap si negara bagian Michigan, Amerika Serikat. Sebelum menikah dengan muallaf Amerika, ia lulusan S1 Bahasa Inggris di Universitas Malang yang aktif berkecimpung
dalam berbagai lembaga non-profit, baik nasional maupun internasional. Adapun hasil penelitian dan tulisan yang sudah diterbitkan diantarnya Seen and Heard: Participation of Childern and Young People in SEAPT in Event and Forums Leading to Following up on the UN General Assembly Special Session on Childern, bersama Dr. Judith Ennew )diterbitkan oleh Save The Childern Alliance, Bangkok, 2002); Situasi dan Kondisi Pekerja Anak di Probolinggo dan Tulungagung, diterbitkan oleh UNICEF Indonesia (2003); Participatory Action Reach with Childern: Notes From The Field (diterbitkan dalam Volume 7 No 4, November 2009) dan masih banyak yang lainnya.
dalam berbagai lembaga non-profit, baik nasional maupun internasional. Adapun hasil penelitian dan tulisan yang sudah diterbitkan diantarnya Seen and Heard: Participation of Childern and Young People in SEAPT in Event and Forums Leading to Following up on the UN General Assembly Special Session on Childern, bersama Dr. Judith Ennew )diterbitkan oleh Save The Childern Alliance, Bangkok, 2002); Situasi dan Kondisi Pekerja Anak di Probolinggo dan Tulungagung, diterbitkan oleh UNICEF Indonesia (2003); Participatory Action Reach with Childern: Notes From The Field (diterbitkan dalam Volume 7 No 4, November 2009) dan masih banyak yang lainnya.
Novel “Musim Gugur Terakhir di Manhattan” adalah salah satu novel yang mengangkat kisah cinta yang berawal dari perkenalan singkat antara Rosie dan Anthoni Luizzo pria Amerika Serikat berdarah Itali. Kedua insan tersebut berencana akan menikah secepatnya. Namun rencana pernikahannya kandas di tengah jalan karena adanya berrbagai macam kendala dari keluarga besar Tony. Akhirnya merekapun berpisah di saat diam-diam perasaan cinta tumbuuh dan berrsemi di hati masing-masing. Tonypun berrharap agar suatu saat cinta mereka dapat bersatu kembali. Namun terkadang harapan sering bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Rosie yang ia harapkan bisa menjadi pendamping hidupnya malah menjadi istri Marco, adik kandungnya sendiri yang tertaril pada Rosie waktu pertama kali Rosy dan Anthoni datang ke rumahnya. Walau demikian Tony dapat menerima kenyataan pahit tersebut meskipun rasa sakit hati, kecewa dan penyesalan yang begitu dalam menghinggapi dirinya terutama saat Tony memandang wajah Rosie.
Novel “Musim Gugur Terakhir di Manhattan” adalah sebuah novel yang pantas dibaca oleh gadis-gadis dan wanita muslim saat ini. Jika dicermati lebih dalam, novel ini tidak hanya menarik dari segi penceritaan saja, akan tetapi dalam novel ini banyak kita temui pesan-pesan relegius dan moral yang begitu dalam dan penuh arti. Hal ini dapat dikihat dari karakter seorang Rosie yang begitu kuat mempertahankan keyakinannya meskipun perasaan cinta datang begitu dahsyat. Ia tetap menginginkan pasangan hidup yang seagama dengannya. Kelihaian penulis tampak dalam menyusun percakapn dan menghadirkan perdebatan-perdebatan. Yang menimbulkan kejutan-kejutan tak terduga dalam setiap alru cerita. Selai itu penulis mampu menyingkap pandangan-pandangan miring tentang kehidupan dunia barat yang glanour dan mewah yang ternyata dapat berdampingan dengan budaya Indonesia yang penuh dengan kesederahanaa. Hal ini tampak pada saat akad nikah Rosie dan Marco berlangsung. Keluarga besar Marco mampu mampu mengenakan kebaya yang merupakan ciri khas orang Indonesia.
Di sisi lain, novel-novel yang mengishakan kisah cinta yang peenuh liku terkadang terasa membosankan. Tidak jarang pembaca dengan mudah menebak akhir cerita ini sehingga pembaca merasa jenuh dengan novel-novel yang berbau cinta.
Novel “Musim Gugur Terakhir di Manhattan” adalah novel yang bernilai relegius, sosial budaya, bernilai studi bagi para mahasiswa untuk dijadikan sebagai objek penelitian, sebagai pembanding bagi penyelidik Bahasa dan Sastra, serta bernilai sebagai pendeteksi untuk mengetahui perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia. (Agustina Rahmania/0834411001)
Comments
Post a Comment