Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

TEORI KULTURAL GRAMSCI

A.        Konsep Gramsci tentang Kebudayaan Seperti halnya marx, Gramsci menganggap dunia gagasan, kebudayaan, superstruktur, bukan hanya sebagai refleksi atau ekspresi dari struktur kelas ekonomi atau infrastruktur yang bersifat material, melainkan sebagai salah satu kekuatan material itu sendiri (Faruk, 2005: 62). Gramsci mencontohkan Revolusi Perancis yang tidak akan terjadi jika tidak terjadi revolusi ideologis. Dalam teori Gramsci ini terdapat enam konsep kunci, yaitu kebudayaan, hegemoni, ideologi, kepercayaan populer, kaum intellektual, dan negara. 1.         Kebudayaan Ketika berusia 24 tahun Gramsci sudah menaruh perhatian yang besar terhadap kebudayaan sebagai satu kekuatan material yang mempunyai dampak praktis dan “berbahaya” bagi masyarakat. Bagi Gramsci konsep

STRUKTURALISME GENETIK

Teori ini dicetuskan oleh Lucien Goldmann. Meskipun Goldman beraliran marxis, ia tidak menganggap bahwa sastra merupakan superstruktur. Sebaliknya ia berpendapat bahwa sastra merupakan sebuah struktur yang merupakan produk dari proses sejaran yang terus berlangsung, proses strukturasi dan destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat asal karya yang bersangkutan (Faruk, 2005: 12). Untuk menopang pendapatnya, Goldmann membangun perangkat-perangkat kategori berikut. 1.         Fakta Kemanusiaan 2.         Subjek Kolektif 3.         Pandangan Dunia: Strukturasi dan Struktur 4.         Struktur Karya Sastra 5.         Dialektika Pemahaman-Penjelasan Daftar Pustaka Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisme . Yogyakarta: Pustaka Pelajar