Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

SASTRA

Kajian Banding Tematik: Kekerasan Pada Anak dalam Karya Elfriede Jelinek Sang Guru Piano dan Djenar Maesa Ayu Nayla A.     Yani* Kajian ini difokuskan pada pengajian afinitas tema yang membandingkan karya Elfriede Jelinek Sang Guru Piano dan Djenar Maesa Ayu Nayla. Sosok Ibu dalam kedua novel ini sangat berperan terhadap pembentukan watak dan prilaku menyimpang anaknya. Dalam novel Sang guru piano kekerasan mental yang dialami oleh Erika Kohut berdampak pada prilaku seks menyimpang. Sedangkan pada novel Nayla kekerasan fisik dan mental terjadi pada Nayla yang berdampak pada kehidupan Nayla yang liar, terjerumus pada tindakan mencuri, merokok, minuman keras dan seks bebas.  A. PENDAHULUAN           Pendekatan sastra banding, digunakan untuk membandingkan karya sastra satu Negara dengan Negara lain. Dengan kata lain, sastra banding pada dasarnya sama dengan perbandingan karya-karya sastra dunia, tidak harus terpaku pada karya-karya klasik dari sastrawan terkenal, karena analisis sas

PROSA

CERPEN DAN NOVEL Muhri, S.Pd, MA Sebagian besar orang tahu ketika mereka disodorkan sebuah karya prosa apakah itu cerpen (cerita pendek) atau novel. Ditinjau dari medianya, hampir dapat dipastikan bahwa novel selalu dalam bentuk buku sedangkan cerpen hampir pasti menempati sudut-sudut agak ke belakang dalam beberapa jenis media. Cerpen bisa masuk pada koran, majalah, tabloit, web, blog dan media-media ringkas lain. Hampir bisa dipastikan bahwa cerpen tidak dimuat dalam lebih satu kali muat. Di sisi lain novel, jika dimuat dalam media yang sama dengan cerpen, pasti akan dimuat secara bersambung dalam beberapa edisi terbitan. Sekilas pendapat di muka bisa dibenarkan mengingat demikianlah yang biasa terjadi. Akan tetapi, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena pola peletakan tersebut didasari prinsip ekonomi yaitu penghematan lembar halaman. Pertanyaannya, sebenarnya apakah hal lain yang sebenarnya membedakan keduanya? Bagaimana dengan cerpen yang, karena sedikit lebih panjan

SASTRA

ROMAN ATAU NOVEL? MUHRI, MA Jika kita kembali ke belakang, kata novel tidak dikenal pada awal kelahiran sastra Indonesia baru. Prosa yang terbit pada waktu itu disebut roman. Kemudian timbul jenis prosa baru yang disebut novel. Dengan mempertimbangkan urutan sejarah, dapat ditentukan bahwa roman dan novel merupakan genre yang berbeda. Akan tetapi, mengingat bentuk dan isinya yang relatif sama, timbul keraguan apakah novel merupakan genre baru atau hanya pembaruan istilah? Istilah yang wajib dijadikan awal patokan adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia karena merupakan satu-satunya kamus bahasa Indonesia standar terlengkap. Dalam KBBI (1999: 846) roman didefinisikan sebagai prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Novel, pada tempat lain, didefinisikan sebagai karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelakunya.

BAHASA

MORFOLOGI BAHASA ARAB Muhri Program ini ditujukan bagi, terutama, umat Islam yang ingin menguasai bahasa Arab yang merupakan bahasa al-Quran. Dasar dari pembahasan dalam program ini adalah buku-buku klasik linguistik bahasa Arab dipadu dengan linguistik modern. Buku pegangan wajib bagi anda yang ingin mengikuti program ini adalah al-Amtsilah at-Tashrifiyah (contoh-contoh penasrifan) yang disusun oleh Syaikh Muhammad Ma’shum bin Ali. Sebelum masuk lebih jauh, marilah kita masuk pada definisi tashrif. Tasrif artinya ‘berubah’ atau ‘perubahan’. Isltilah ini dipakai untuk mendeskripsikan ilmu yang membahas perubahan bentuk kata ( kalimah ) dari bentuk asal menjadi bentuk-bentuk yang berbeda untuk menghasilkan arti tertentu. Ilmu tashrif ini dalam ilmu linguistik disebut morfologi. Bentuk asal sendiri adalah bentuk dasar sebelum mengalami proses morfologis atau pe nashrif an.

CERPEN

DAN BERAKHIRLAH SEMUA CERITA Muhri Mohtar Semakin lama perasaan prihatinnya semakin besar. Hidup, teknologi, pemikiran yang berkembang dengan pesat tak terbendung. Keajaiban bukan lagi menjadi hal mistis yang diperoleh dengan kehidupan yang penuh prihatin, tapa yang lama, dan penyatuan jiwa dan raga dalam hikmad. Keajaiban adalah ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat. Keajaiban  sudah dipenuhi oleh teknologi yang maha canggih. Khayalan manusia telah banyak menjadi kenyataan. Terbang tak hanya menjadi keterampilan burung. Manusia telah merangkai teknologi yang memudahkan orang-perorangan untuk terbang. Berenang dan menyelam tidak lagi harus menggendong tabung oksigen yang memberatkan. Bukan hanya cacing, tikus, dan semut yang dapat masuk menembus tanah. Dengan kendaraan yang tidak terlalu besar manusia dapat masuk ke perut bumi melewati setiap lapisan bumi. Emas, berlian, dan benda-benda berharga lainnya sudah tidak memiliki nilai yang memukau.