Skip to main content

Posts

Showing posts with the label TEORI SASTRA

STRUKTURALISME GENETIK

Teori ini dicetuskan oleh Lucien Goldmann. Meskipun Goldman beraliran marxis, ia tidak menganggap bahwa sastra merupakan superstruktur. Sebaliknya ia berpendapat bahwa sastra merupakan sebuah struktur yang merupakan produk dari proses sejaran yang terus berlangsung, proses strukturasi dan destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat asal karya yang bersangkutan (Faruk, 2005: 12). Untuk menopang pendapatnya, Goldmann membangun perangkat-perangkat kategori berikut. 1.         Fakta Kemanusiaan 2.         Subjek Kolektif 3.         Pandangan Dunia: Strukturasi dan Struktur 4.         Struktur Karya Sastra 5.         Dialektika Pemahaman-Penjelasan Daftar Pustaka Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisme . Yogyakarta: Pustaka Pelajar

RESEPSI SASTRA

A.        Definisi Resepsi sastra adalah aliran yang meneliti teks sastra dengan bertitik tolak pada pembaca yang member reaksi atau tanggapan terhadap teks itu. B.         Penerapan Penerapan teori resepsi sastra dapat dilakukan dengan tiga pendekatan berikut. 1.         Penelitian resepsi sastra secara eksperimental. 2.         Penelitian resepsi melalui kritik sastra. 3.         Penelitian resepsi intertekstual. Abdullah, Imran T. 2003. “Resepsi Sastra: Teori dan Penerapanya” dalam Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra . Yogyakarta: Hanindita.

TEORI MITOS VLADIMIR PROPP (Struktural Naratologis)

Selain membahas masalah struktur pembangun berupa unsur intrinsik dan ekstrinsik, strukturalisme juga membahas struktur naratif cerita. Salah satu ahli yang menggeluti bidang ini adalah Vladimir Propp. Propp memulai dengan masalah pengklasifikasian dan pengorganisasian cerita rakyat. Propp secara induktif mengembangkan empat hukum yang menempatkan sastra rakyat atau fiksi pada pijakan baru. Karena inilah Vladimir Propp dikenal sebagai cikal bakal struktural naratologis (Herman & Vervaeck, 2005: 52). Keempat hukum tersebut sebagai berikut. 1.         Fungsi karakter (tokoh) sebagai sebuah penyeimbang, elemen-elemen tetap dalam sebuah cerita, tidak bergantung kepada bagaimana atau karena siapa mereka terpenuhi. Elemen-elemen tersebut membentuk komponen-komponen fundamental sebuah cerita. 2.         Jumlah fungsi yang dikenal dalam cerita peri terbatas. 3.         Rangkaia...