Skip to main content

BALADA




Balada adalah singkatan dari balada populer, sering juga disebut balada rakyat atau balada tradisional. Balada dibatasi sebagai sebuah nyanyian yang disampaikan secara lisan dan isinya menyampaikan cerita. Dengan demikian, balada adalah nyanyian rakyat yang berjenis narasi yang disampaikan secara lisan ditengah-tengah masyarakat yang tidak bisa membaca, atau hanya sebagian kecil yang bisa membaca. Ciri-ciri lain dari balada populer ini adalah dramatis, ringkas, dan impersonal (Abrams & Harpham, 2009: 21).
Balada diperkirakan muncul, di eropa, pada akhir Abad Pertengahan. Balada dikumpulkan dan dicetak pada abad XVIII. Di Amerika, balada dibawa dari Inggris kemudian terjadi penambahan atau pengaruh dari penduduk asli, seperti yang dinyanyikan penebang kayu, gembala sapi, buruh, dan kritikus sosial (2009: 22).
Jenis balada berikutnya adalah balada broadside. Balada broadside adalah balada yang dicetak pada satu sisi sebuah kertas. Isi dari balada jenis ini adalah kehidupan yang sedang berlangsung saat balada dibuat dan dinyanyikan dengan lagu tertentu yang beredar luas. Balada yang muncul abad XVI ini dijajakan di jalan-jalan dan perayaan-perayaan di Inggris Raya (2009: 22).
Balada-balada di atas adalah balada-balada tradisional. Balada tradisional memiliki pengaruh  besar terhadap bentuk dan gaya puisi liris. Kemudian melahirkan pula balada sastra yang merupakan puisi naratif yang ditulis secara sengaja meniru bentuk, bahasa, dan semangat balada tradisional.
Di Eropa, penulis-penulis balada sastra muncul akhir abad XVIII. Di Jerman, G.A. Bürger menulis ‘Lenore’ (1774) yang sangat terkenal dan terjemahan Inggrisnya sangat berpengaruh. Selain itu, ada karya Goethe ‘Erlkönig’. Di Inggris pada jaman Romantisme ada Coleridge “Rime of the Ancient Mariner”, walter scott “Proud Maisie”, dan Keats “La Belle Dame sans Merci” (2009: 22).
Di Indonesia, balada sastra ditemukan pertama kali dari beberapa karya Amir Hamzah misalnya “Batu Belah”. Namun balada yang paling dikenal adalah antologi balada Rendra yang berjudul Ballada Orang-Orang Tercinta yang pertama terbit tahun 1957.

Daftar Pustaka
Abrams, M.H. & Geoffrey Galt Harpham. 2009. A Glossary of Literary Terms, Ninth Edition. Boston: Wadsworth Cengage Learning
Rendra. 1999. Ballada Orang-Orang Tercinta. Jakarta: Pustaka Jaya

Comments

Popular posts from this blog

PROBLEMATIKA MORFOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam morfologi, ada beberapa problema yang dihadapi, seperti halnya dibawah ini : Problematika Akibat Unsur Serapan Problematika Akibat Kontaminasi Problematika Akibat Analogi Problema Akibat Perlakuan Kluster Problema Akibat Proses Morfologis Unsur Serapan Problema Akibat Perlakuan Bentuk Majemuk Peristiwa Morfofonemik Problem Proses Reduplikasi Problema Proses Abreviasi Problema Fungsi Dramatis dan Fungsi Semantis 1.2 Identifikasi Jelaskan pengertian dari masing – masing problematika yang telah tersebutkan diatas ? Jelaskan contoh – contoh yang telah ada tersebut ? BAB II PEMBAHASAN 2.1 Problematika Akibat Kontaminasi Kontaminasi merupakan gejala bahasa yang menga-caukan konstruksi kebahasaan. Kontaminasi dalam konstruksi kata, misalnya : Diperlebarkan , merupakan hasil pemaduan konstruksi diperlebar dan dilebarkan yang masing masing berarti 'dibuat jadi lebih besar lagi' dan 'dibuat jadi lebar'. Oleh sebab itu, konstruks

TEORI STRUKTURALISME GENETIK

Oleh : Ferliana Ishadi Penganalisisan Puisi Menggunakan Teori Strukturalisme Genetik (Tahap Pembelajaran) KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan pembuatan tugas mata kuliah Teori Sastra yang merupakan salah satu mata kuliah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Makalah ini disusun berdasarkan kemampuan penyusun untuk menyelesaikan penugasan ini, sesuai dengan literatur – literatur yang saya peroleh untuk “Analisis Antologi Puisi Lumpur” karya Ratih Sanggarwaty. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing mahasiswan – mahasiswanya, sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Demikian makalah ini disusun, mudah-mudahan bermanfaat untuk seluruh mahasiswa STKIP PGRI Bangkalan khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dan selaku penyusun dari makalah ini senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan rekan-rekan mahasiswa

KRITIK SASTRA BARU (NEW CRITICISM)

Istilah ini , meluas ke publik dengan terbitnya buku John Crowe Ransom berjudul The New Criticism pada 1941 , muncul untuk diterapkan pada teori dan praktek yang tetap menonjol dalam kritik sastra Amerika sampai akhir tahun 1960-an . Gerakan ini berasal sebagian besar dari unsur-unsur dalam buku IA Richards Principles of Literary Criticism ( 1924) dan Practical Criticism ( 1929) dan dari esai kritis TS Eliot . Gerakan ini menentang minat ilmuan, kritikus, dan guru yang jamak pada masa itu dalam menulis berdasarkan biografi pengarang, konteks sosial sastra, dan sejarah sastra. Dengan keras dinyatakan bahwa perhatian kiritik sastra yang benar tidak didasarkan pada situasi dan akibat eksternal atau posisi historis sebuah karya, tetapi dengan pertimbangan yang detil dari karya itu sendiri sebagai entitas mandiri. Kritikus terkemuka dalam model ini adalah Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren, yang buku teksnya berjudul Understanding Poetry (1938) dan Unde