Naturalisme adalah kelanjutan dari realisme. Naturalisme
lebih menggambarkan segi-segi masyarakat yang jelek, cabul, dsb (Soetarno,
1981: 10). Naturalisme kadang-kadang diklaim menghadirkan gambaran kata-kata
yang lebih akurat dari realisme. Akan tetapi, seperti juga realisme, naturalisme tidak hanya pemilihan istimewa
terhadap permasalahan yang diangkat dan cara-cara istimewa dalam mewujudkan
bahan-bahan tersebut. Naturalisme adalah sebuah model fiksi yang dikembangkan
oleh sebuah madzhab para penulis sesuai dengan tesis filosofis tertentu. Tesis ini,
sebuah produk tentang biologi pasca Darwinian pada abad XIX, menganggap bahwa
seorang manusia berada sepenuhnya dalam keteraturan alam dan tidak memiliki
jiwa dan akses terhadap agama atau spiritual yang melampaui dunia alamiah. Karena
itu, seorang manusia hanyalah seekor hewan yang memiliki tingkatan lebih tinggi
yang karakter dan tingkah lakunya ditentukan sepenuhnya oleh dua dukungan,
yaitu bakat tururunan dan lingkungan (Wellek & Warren, 1963: 303-4).
Daftar Pustaka
Abrams, M.H. &
Geoffrey Galt Harpham. 2009. A Glossary of Literary Terms, Ninth Edition.
Boston: Wadsworth Cengage Learning
Soetarno. 1983. Peristiwa Sastra Indonesia. Surakarta: Widya Duta
Comments
Post a Comment