Negara apa negeriku ini?
Negeri subur tanah gembur
Tanaman berbuah yang melimpah
Mengapa kesengsaraan meliputi terbesar rakyat?
Negara apa negeriku ini?
Perut bumi mengandung harta meruah
Tak mudah habis dalam sekejap
Tapi dibagi dengan makhluk tamak
yang dulu pernah menginjak negeri kita terjamah
lihat betapa banyak yang ternganga
melongo saat truk-truk mengangkut
kekayaan kita ke kapal mereka
bisa kaya raya
kita yang punya segalanya
tak bisa apa-apa
Negara apa negeriku ini?
Rakyat dijual keluar negeri
Menjadi budak
Diperas tenaganya
Dijamah kehormatannya
Disiksa tubuhnya
Dihukum lugunya
Dirampok-tipu pulangnya
Ah, itu tidak benar katamu
Tak ada bukti
Sebab bukti kau tutup dengan birokrasi
Negara apa negeriku ini?
Jutaan manusia lahir
Sekolah berdiri
Mereka belajar
Berharap seperti gelap senja mengharap pagi
Waktu tak memberi apa-apa
“Berapa kau punya di situ kau berada”
Negara apa negeriku ini?
Dua anak bunda, Sipadan dan Ligitan
Diambil paksa dengan pengakuan
“Begitu putusan akhirnya, kita sudah rela”
Kau dengar dengan seluruh telinga-telingamu!
Tanah ini, air ini bukan milik-MU
Milik kami untuk kami
Tugasmu menjaganya
Negara apa negeriku ini?
Tamu kurang ajar masuk tanpa permisi
Tentara berkata kami kurang senjata
Peluru kami hanya cukup untuk rakyat sendiri
Pemimpi(n) berbijak kata
Kita hadapi dengan dingin kepala
Interupsi! Jangan sampai beku
Wakil rakyat beraninya keroyokan
Negara apa negeriku ini?
Rakyat usaha demi negeri
Dipindah dengan relokasi
Bagiku sama dengan marginalisasi
Mall berdiri di tempat-tempat bergengsi
Usaha kecil makin mengecil di tempat terpencil
Negara apa negeriku ini?
Pemodal asing datang
Mesuji kerontang
Rumah hilang
Anak hilang
Ibu hilang
Bapak?
Bapak yang mana?
Ooh negara apa negeriku ini?
Negeri terkutuk yang ditimpa berbagai bencana
Dan yang nampak hanya pejabat yang datang dengan kardus mi instan
Lalu foto menyebar di seluruh koran
Senyum mereka tetap merekah
Untuk jabatan yang akan tetap dimiliki
Aaah! Negara apa negeriku ini?
Aneh rasaku berjubel kepalaku
Mendesak berebut
Aku pusing mual dan muntah
31 Desember 2011
aku sebagai penikmat puisi
ReplyDeleteyang sllu meresapi disaat jelang tidur nanti
pabila nanti ilham datang kembali
kan aku daki akun ini
:)
maaf pak aku belun siap untuk masuk akun resmi ini