Tretan sekalian, ada sebuah fenomena budaya yang sangat mengancam posisi bahasa Madura sebagai sebuah bahasa daerah. Bahasa Madura sudah mulai tergeser oleh bahasa Indonesia. Posisi bahasa Madura sebagai bahasa ibu terganti oleh bahasa Indonesia.
Fenomena tersebut muncul diberbagai kalangan masyarakat. Alasan yang dikemukakan juga beragam. Ada yang melakukan dengan alasan gengsi, yaitu kesan bahasa Indonesia yang dianggap lebih ilmiah. Ada pula yang berpikir untuk memudahkan anak bergaul dengan orang dari suku lain.
Apapun alasannya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Fenomena tersebut muncul diberbagai kalangan masyarakat. Alasan yang dikemukakan juga beragam. Ada yang melakukan dengan alasan gengsi, yaitu kesan bahasa Indonesia yang dianggap lebih ilmiah. Ada pula yang berpikir untuk memudahkan anak bergaul dengan orang dari suku lain.
Apapun alasannya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
- Dengan menggunakan bahasa Indonesia anak dari suku Madura akan terlepas dari salah satu budaya Madura. Karena bahasa Madura membedakan cara berkomunikasi yang berbeda dalam situasi berbeda, misalnya orang Madura membedakan bahasa orang tua terhadap yang lebih muda, bahasa pergaulan sepermainan, dsb.
- Dengan menggunakan bahasa Madura seorang anak tetap akan bisa berbahasa Indonesia dengan baik karena konteks penggunaan bahasa Indonesia yang berbeda dengan bahasa daerah. Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan dalam konteks keseharian sedangkan bahasa Indonesia bahasa dalam konteks formal yang bisa dipelajari dengan baik di sekolah. Dengan demikian, bahasa Madura tidak mengganggu perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini bisa diperhatikan dari baik buruknya bahasa Indonesia bukan dari bahasa Ibu tetapi dari proses pendidikan di sekolah.
- Yang paling fatal dari semuanya adalah perkembangan bahasa Indonesia sendiri. Jika bahasa daerah punah maka bahasa serapan yang biasanya dimodifikasi dari bahasa daerah akan habis dan terpaksa menggunakan bahasa asing.
Comments
Post a Comment