Skip to main content

CERITA BIAWAK (MADURA)

Dahulu kala, ada seorang janda miskin yang tinggal di bawah gunung. Untuk bertahan hidup, setiap hari ia mendatangi tetangga untuk meminta makanan. Begitulah selama ini ia hidup. Namun, lama-kelamaan tidak ada keluarga yang mau memberi makan janda miskin tersebut. Untuk bertahan hidup, kemudian, janda miskin tersebut mencari kayu bakar di hutan untuk dijual. Penderitaannya semakin lama semakin berat mengingat usianya yang semakin tua.
Tersebutlah pada suatu waktu seorang dewa turun dari langit untuk berburu. Ia kencing di bawah pohon beringin kurung. Ia kencing ke dalam sebuah kendi (tempat air minum yang terbuat dari tanah liat).
Di sisi lain, janda miskin yang sedang mencari kayu kehausan karena panas matahari yang terik. Ketika sampai di bawah pohon beringin tersebut untuk berteduh, ia melihat sebuah kendi. Diambilnya kendi itu. Ia melihat kendi tersebut berisi air yang jernih dan berbau harum. Tanpa pikir panjang ia pakai air tersebut untuk minum dan selebihnya untuk mandi. Anehnya, air dalam kendi tersebut tidak berkurang apalagi habis. 
Diceritakan pula ada seekor harimau betina dan menjangan betina ikut meminum pula dari kendi tersebut. Akibatnya, janda miskin, harimau, dan menjangan sama-sama mengandung. Ketika lahir, bayi harimau dan menjangan mirip manusia sedangkan janda miskin melahirkan biawak. Hal ini terjadi karena di hadapan Dukun Abbas ia tidak mau mengakui kehamilannya.
Singkat cerita anak biawak tersebut menjadi besar dalam asuhan sang janda miskin. Tibalah saatnya biawak ingin menikah. Janda tersebut diminta untuk melamar perawan yang ada di desanya. Tetapi semua gadis yang dilamar selalu menolaknya. Karena ditolak Biawak minta dikawinkan dengan putri raja.
Dengan berat hati Janda Miskin pergi menghadap raja untuk melamar putrinya. Raja sangat marah mendapat lamaran Janda Miskin tersebut. Dengan kemarahan yang meluap Raja menolak mentah-mentah lamaran Janda Miskin. Janda miskin tersebut pulang dengan sedih dan khawatir.
Mendengar berita tersebut tidak menjadikan Biawak jera malah ia meminta ibunya untuk melamar salah seorang dari putri raja karena ia sudah terlanjur mencintainya. 
Ketika raja melihat Janda Miskin kembali melamar putrinya, raja sangat marah. Ia menyuruh mantri hutan untuk membunuh janda miskin itu karena ia merasa terhina oleh lemaran tersebut. Janda miskin itu dibunuh. Namun, dengan ksaktiannya biawak dapat menghidupkan kembali ibunya dengan bersemedi meminta pada yang Maha Kuasa. Saat hidup kembali Biawak meminta ibunya untuk kembali melamar putri raja tersebut. Berkali-kali janda miskin dibunuh, berkali-kali ia hidup kembali.
Setelah menghadapi berbagai macam tantangan, akhirnya Biawak kawin dengan putri yang bernama Raden Ayu Melati. Karena putri bersedia menikah dengan biawak, Biawak berubah menjadi pemuda tampan yang gagah.
Anak macan yang mirip manusian diberi nama Raden Ulama, sedangkan anak menjangan yang lebih muda diberi nama Raden Udara. Setelah menghadapi berbagai kesulitan, Raden Ulama dan Raden Udara berhasil mengawini putri raja Mesir. Kemudian mereka pergi bertapa. Anak Raden Ulama bernama Damar, dan anak Raden Udara bernama Sari. Damar dan Sari kemudian kawin dengan bidadari.

Comments

Popular posts from this blog

PROBLEMATIKA MORFOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam morfologi, ada beberapa problema yang dihadapi, seperti halnya dibawah ini : Problematika Akibat Unsur Serapan Problematika Akibat Kontaminasi Problematika Akibat Analogi Problema Akibat Perlakuan Kluster Problema Akibat Proses Morfologis Unsur Serapan Problema Akibat Perlakuan Bentuk Majemuk Peristiwa Morfofonemik Problem Proses Reduplikasi Problema Proses Abreviasi Problema Fungsi Dramatis dan Fungsi Semantis 1.2 Identifikasi Jelaskan pengertian dari masing – masing problematika yang telah tersebutkan diatas ? Jelaskan contoh – contoh yang telah ada tersebut ? BAB II PEMBAHASAN 2.1 Problematika Akibat Kontaminasi Kontaminasi merupakan gejala bahasa yang menga-caukan konstruksi kebahasaan. Kontaminasi dalam konstruksi kata, misalnya : Diperlebarkan , merupakan hasil pemaduan konstruksi diperlebar dan dilebarkan yang masing masing berarti 'dibuat jadi lebih besar lagi' dan 'dibuat jadi lebar'. Oleh sebab itu, konstruks...

BANGSACARA RAGAPADMI (MADURA)

Di negara Madura, ada raja yang bergelar Bidarba. Pusat pemerintahannya terletak di kota Pacangan. Ia amat disegani rakyatnya dan kepala-kepala pemerintahan di bawah kekuasaannya. Empat permaisurinya cantik-cantik. Salah seorang bernama Ragapadmi. Suatu hari, Ragapadmi yang cantik sakit cacar di sekujur tubuhnya hingga berbau busuk. Bidarba menyingkirkannya dengan jalan menyerahkan permaisuri tersebut kepada pembantu tersayangnya bernama Bangsacara untuk dijadikan istri. Ragapadmi kemudian dibawa pulang oleh Bangsacara ke rumah ibunya agar dirawat. Ibu Bangsacara yang bertugas menjaga makam raja menerima Ragapadmi dengan tangan terbuka dan merawatnya dengan baik. Bangsacara, sebelum kembali ke istana, sempat bersumpah tidak akan memperistri Ragapadmi. Beberapa lama kemudian Bangsacara berkeinginan pulang untuk menjenguk ibunya. Setelah pamit, berangkatlah dia ke desanya. Di sana, betapa kagetnya Bangsacara melihat Ragapadmi yang sudah sembuh dan berparas amat cantik sep...

KARANGAN BUNGA KARYA TAUFIQ ISMAIL: ANALISIS RINGKAS

KARANGAN BUNGA Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu 'Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi.' 1966 Puisi ini dikutip dari Tirani dan Benteng karya Taufiq Ismail dengan latar foto pelepasan jenasah Arief Rachman Hakim tangal 25 Pebruari 1966. Arief Rachman Hakim adalah salah satu demonstran dari fakultas kedokteran Universitas Indonesi yang tertembak didepan Istana Negara. Berdasarkan teks, naskah tersebut bisa dipahami dengan parafrase berikut. KARANGAN BUNGA (Tritura seperti) Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke (kampus UI) Salemba Sore itu 'Ini dari kami bertiga (tritura sebagai suara rakyat) (sebuah) Karangan bunga berpita hitam (sebagai tanda turut berduka) Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi (dalam demonstrasi).' Untuk memperjelas lagi perlu dianalisis unsur bagian puisi tersebut pengg...