Skip to main content

200 Mahasiswa Hadiri "Ciuman di Bawah Hujan"



Bangkalan-"Ciuman di bawah hujan, kok masih ditutupi payung?" begitulah pertanyaan yang disampaikan oleh salah seorang penanya dalam Bedah Buku Ciuman Di Bawah Hujan karya Lan Fang di aula MAN Bangkalan (26/4).
Dalam kegiatan tersebut, panitia menghadirkan penulis yang berparas cantik asal Surabaya ini untuk berbagi pengalaman dalam proses sekaligus sebagai pertanggungajawaban kekaryaannya. Kehadiran Lan Fang di Bangkalan menyedot perhatian masyarakat khususya mahasiswa pencinta satra di STKIP PGRI Bangkalan.
Ketua Himaba STKIP PGRI Bangkalan, M. Wahid dalam sambutannya menyampaikan akan terus memacu tumbuhnya pencinta dan penikmat sastra di Bangkalan, "saya mengimpikan pada suatu saat nanti peserta yang hadir ini menetapkan sebuah pilihan dalam hidup, dan pilihan itu adalah menulis, sebab menulis merupakan cara cerdas dalam menyampaikan pengalaman, kegetiran, dan cita-cita pengarang dalam hidupnya".
Ditambahkan, harapannya itu bukahlah sebuah lamunan belaka, "saya perhatikan komposisi peserta yang hadir adalah mahasiswa Bahasa dan Sastra yang memiliki kemampuan dalam mengolah bahasa", ungkap Wahid.
Usai kegiatan, dikonfirmasi di ruangannya, Kaprodi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Bangkalan Dra. Sri Rukyati Ningsing, M. Pd. melalui Sekprodi Ahamad Yani mengungkapkan apresiasi dan dukungannya terhadap kesuksesan bedah buku ini. Yani juga menghimbau agar anak-anak Himaba terus berpacu mengibarkan bendera STKIP menjadi yang terdepan dan terbaik.
Kehadiran pembedah dari berbagai bidang seperti; Kritikus sastra (Muhri, M.A.), akademisi (Junal, M. Pd.), dan novelis Bangkalan (Sunar Dwigjowahono) turut melejitkan Kesuksesan acara 'langka' ini. Perbedaan pendapat ketiga narasumber tak dapat dihindari sehingga menimbulkan perdebatan yang mengarah pada kompleksnya persoalan yang diangkat pengarang dalam novel ini. (Penaratih)





Comments

Popular posts from this blog

PROBLEMATIKA MORFOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam morfologi, ada beberapa problema yang dihadapi, seperti halnya dibawah ini : Problematika Akibat Unsur Serapan Problematika Akibat Kontaminasi Problematika Akibat Analogi Problema Akibat Perlakuan Kluster Problema Akibat Proses Morfologis Unsur Serapan Problema Akibat Perlakuan Bentuk Majemuk Peristiwa Morfofonemik Problem Proses Reduplikasi Problema Proses Abreviasi Problema Fungsi Dramatis dan Fungsi Semantis 1.2 Identifikasi Jelaskan pengertian dari masing – masing problematika yang telah tersebutkan diatas ? Jelaskan contoh – contoh yang telah ada tersebut ? BAB II PEMBAHASAN 2.1 Problematika Akibat Kontaminasi Kontaminasi merupakan gejala bahasa yang menga-caukan konstruksi kebahasaan. Kontaminasi dalam konstruksi kata, misalnya : Diperlebarkan , merupakan hasil pemaduan konstruksi diperlebar dan dilebarkan yang masing masing berarti 'dibuat jadi lebih besar lagi' dan 'dibuat jadi lebar'. Oleh sebab itu, konstruks...

BANGSACARA RAGAPADMI (MADURA)

Di negara Madura, ada raja yang bergelar Bidarba. Pusat pemerintahannya terletak di kota Pacangan. Ia amat disegani rakyatnya dan kepala-kepala pemerintahan di bawah kekuasaannya. Empat permaisurinya cantik-cantik. Salah seorang bernama Ragapadmi. Suatu hari, Ragapadmi yang cantik sakit cacar di sekujur tubuhnya hingga berbau busuk. Bidarba menyingkirkannya dengan jalan menyerahkan permaisuri tersebut kepada pembantu tersayangnya bernama Bangsacara untuk dijadikan istri. Ragapadmi kemudian dibawa pulang oleh Bangsacara ke rumah ibunya agar dirawat. Ibu Bangsacara yang bertugas menjaga makam raja menerima Ragapadmi dengan tangan terbuka dan merawatnya dengan baik. Bangsacara, sebelum kembali ke istana, sempat bersumpah tidak akan memperistri Ragapadmi. Beberapa lama kemudian Bangsacara berkeinginan pulang untuk menjenguk ibunya. Setelah pamit, berangkatlah dia ke desanya. Di sana, betapa kagetnya Bangsacara melihat Ragapadmi yang sudah sembuh dan berparas amat cantik sep...

KARANGAN BUNGA KARYA TAUFIQ ISMAIL: ANALISIS RINGKAS

KARANGAN BUNGA Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu 'Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi.' 1966 Puisi ini dikutip dari Tirani dan Benteng karya Taufiq Ismail dengan latar foto pelepasan jenasah Arief Rachman Hakim tangal 25 Pebruari 1966. Arief Rachman Hakim adalah salah satu demonstran dari fakultas kedokteran Universitas Indonesi yang tertembak didepan Istana Negara. Berdasarkan teks, naskah tersebut bisa dipahami dengan parafrase berikut. KARANGAN BUNGA (Tritura seperti) Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke (kampus UI) Salemba Sore itu 'Ini dari kami bertiga (tritura sebagai suara rakyat) (sebuah) Karangan bunga berpita hitam (sebagai tanda turut berduka) Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi (dalam demonstrasi).' Untuk memperjelas lagi perlu dianalisis unsur bagian puisi tersebut pengg...